Minggu, 19 Oktober 2014

PENGERTIAN JURNAL UMUM, BUKU BESAR, JURNAL KHUSUS, DAN LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI

MACAM-MACAM LAPORAN DALAM AKUNTANSI 

1. JURNAL UMUM

       Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan di kredit. Jurnal di dalam praktik akuntansi adalah tempat pertama kali untuk mencatat transaksi. Jurnal sendiri berasal dari bahasa Perancis (jour) artinya adalah hari.

          Buku jurnal berguna untuk menganalisis bukti transaksi sebelum dicatat ke dalam akun. Memang akan lebih praktis apabila bukti transaksi langsung dicatat ke akun yang terpengaruh. Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, diantaranya sulit menemukan kesalahan apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan. Di samping itu juga tidak ada catatan mengenai terjadinya transaksi dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan tersebut maka pencatatan dilakukan dengan bertahap. Terlebih dahulu lakukan analisa dan pencatatan ke dalam buku jurnal sebelum bukti transaksi di catat pada akun.

         Ada beberapa macam bentuk jurnal, pada dasarnya bentuk jurnal dibedakan menjadi duka, yakni jurnal umum dan jurnal khusu. Pada pembahasn kali ini kita akan fokus pada pembahasan jurnal umum. Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi keuangan tanpa terkecuali, sedangkan jurnal khusus adalah tempat untuk mencatat beberapa jenis transaksi tertentu yang berkaitan dengan jurnal khusus tersebut. Pada dasarnya pihak perusahaan bebas memilih pemakaian jenis buku jurnal, tapi ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Dasar pemilihan penggunaan buku jurnal mempertimbangkan faktor efektivitas dan efisiensi bagi perusahaan.

     Penjurnalan atau pencatatan transaksi pada jurnal umum adalah tahap kedua dalam siklus akuntansi setelah melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Kegiatan pejurnalan adalah penggolongan semua transaksi ke dalam akun masing-masing. Sebagai contoh, Tuan Victor meyetorkan uang untuk modal PT. Victory. Dari kegiatan atau aktivitas ini akan berpengaruh pada dua akun yaitu akun kas (aktiva) dan modal Tuan Victor (ekuitas).

Dari penjelasan di atas, jurnal mempunyai beberapa fungsi:

1. Fungsi Historis
Artinya, setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut, sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.

2. Fungsi Mencatat
Artinya, semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal dicatat dalam buku jurnal.

3. Fungsi Analisis
Artnya, pencatatan pada jurnal adalah hasil analisis yang berwujud pendebitan dan pengkreditan akun-akun yang terpengaruh beserta jumlahnya.

4. Fungsi Instruktif
Artinya, catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah untuk melakukan pendebitan dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan yang terdapat pada jurnal.

5. Fungsi Informatif
Artinya, fungsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau penjelasan mengenai transaksi yang terjadi untuk dilakukan pencatatan.

Manfaat Jurnal Umum
Ada beberapa hal yang akan kita ketahui dalam proses pencatatan pada buku jurnal, diantaranya:
- Dianalisa untuk mengetahui apakah akan menimbulkan bertambah atau berkurangnya satu atau lebih suatu perkiraan.
- Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.
- Dilakukan analisa untuk mengetahui berapa perkiraan yang akan di debet dan di kredit.
- Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang di debet dan di kredit harus sama.
- Dibuat referensi (tanda) untuk mengetahui suatu jumlah sudah dilakukan posting ke perkiraan yang tepat pada buku besar, sesuai nomor perkiraannya.

Bentuk Jurnal Umum

Keterangan:

1 : Diisi tahun, bulan, serta tanggal transaksi. Untuk tahun cukup ditulis sekali saja tiap halaman judul, kecuali ada pergantian tahun. Sama halnya dengan bulan.

2 : Diisi nomor bukti transaksi

3 : Diisi oleh akun yang akan didebet dan dikredit. Aturan untuk penulisan akun yang didebet di mulai dari kiri, dan akun kredit ditulis di bawahnya sedikit ke kanan.

4 : Kolom referensi diisi dengan kode akun yang angkanya sudah dipindahkan ke buku besar.

5 : Diisi nilai nominal akun yang didebet

6 : Diisi nilai nominal akun yang dikredit

7 : Penambahan keterangan singkat mengenai transaksi (tidak mutlak ada)
Setelah proses pencatatan transaksi pada buku besar selesai, kemudian siklus akuntansi yang berikutnya adalah pemindahan masing-masing akun ke dalam buku besar.

2. BUKU BESAR
Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.Dengan demikian, akun merupakan kumpulan informasi dalam sebuah sistem akuntansi. Misalnya, kas dicatat dalam akun kas, piutang dicatat dalam akun piutang, tanah dicatat dalam akun tanah, dan sebagainya untuk akun�akun yang termasuk dalam kelompok akun aktivaKelompok akun kewajiban akan dijumpai akun hutang, pinjaman jangka panjang, dan lain-lain sesuai dengan jenis kewajiban tersebut. Demikian pula, modal dicatat dalam akun ekuitas.
            Buku Besar terbagi menjadi Buku Besar Umum (general Ledger) dan Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger). Sistem Buku Besar Umum menampilkan proses transaksi untuk Buku Besar Umum dan Siklus Pelaporan Keuangan. Sistem Buku Besar Umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu untuk:
1.
2.
3.
4.
5.
mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi.
 Adapun fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengumpulkan data transaksi.
Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun.Memvalidasikan transaksi yang terkumpul.
Meng-update-kan akun Buku Besar Umum dan File transaksi.Mencatatkan penyesuaian terhadap akun.
Mempersiapkan laporan keuangan.
Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian akun tertentu yang ada di Buku Besar Umum. Akun Buku Besar Umum yang rinciannya dicatat dalam Buku Besar Pembantu disebut Akun Pengawas (Controlling Account). Sedangkan akun-akun yang merinci akun pengawas disebut Akun Pembantu (Subsidiary Account). Dua buku besar pembantu yang umum adalah Buku Pembantu Kewajiban (Hutang) dan Buku Pembantu Piutang. Untuk entitas sektor publik, setiap akun bisa atau perlu dibuat buku besar pembantu karena mengingat luasnya akun-akun dalam setiap entitas. Untuk selanjutnya, buku besar umum sering disingkat menjadi buku besar dan buku besar pembantu yang disingkat dengan nama buku pembantu.
Pengunaan buku besar pembantu mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:
1.     Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2.    Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
3.      Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4.   Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
5.      Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
       Suatu instansi sektor publik memiliki kewajiban (hutang) kepada beberapa kreditor. Mekanisme monitoring hutang kepada masing-masing kreditor dilakukan melalui akun pengawas �Hutang� di buku besar umum. Akun ini digunakan untuk mencatat total kewajiban instansi kepada seluruh kreditor. Di samping itu, satu akun hutang secara terpisah disediakan kepada masing-masing kreditor itu dibuku besar pemantu. Akun-akun yang merupakan rincian dari akun pengawas hutang itu disebut akun pembantu hutang. Akun pengawas, sesuai dengan namanya, mengawasi jumlah keseluruhan hutang yang ada di akun pembantu. Saldo akun pengawas hutang harus sama dengan penjumlahan saldo-saldo akun pembantu hutang. Posting ke akun pengawas  dilakukan cukup sekali dalam satu periode tertentu (mingguan atau bulanan), sedangkan posting ke akun-akun pembantu dilakukan secara harian. Untuk entitas lain, Prosedur yang sama bisa dilakukan.
Contoh Bentuk Buku Besar yang Paling Sederhana
                                             NAMA AKUN                         
                                                                                                No. Akun
Tanggal
Keterangan
Ref
Jumlah
Tanggal
Keterangan
Ref
Jumlah









NAMA AKUN
SISI KIRI ATAU DEBET
SISI KANAN ATAU KREDIT
             Dalam persamaan dasar akuntansi, ada tiga kelompok akun yang dijumpai, masing-masing adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Pos pendapatan dan pos biaya dicatat dalam akun-akun tersendiri, yaitu akun pendapatan dan akun biaya. Masing-masing jenis akun yang tergabung dalam kelompok akun bersangkutan disediakan akun tersendiri.
            Aturan debet-kredit digunakan dalam pencatatan transaksi. Aturan ini digunakan untuk mencatat perubahan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya dalam akun yang bersangkutan. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN � BIAYA
Atau
AKTIVA + BIAYA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN
             Semua akun yang berada di ruas kiri (aktiva dan biaya) jika bertambah dicatat di sebelah kiri atau debet, dan jika berkurang dicatat di sebelah kanan atau kredit. Sedangkan untuk semua akun yang berada di ruas kanan (kewajiban, ekuitas, dan pendapatan) jika bertambah dicatat di sebelah kanan atau kredit, dan jika berkurang dicatat di sebelah kiri atau debet. Itulah aturan debet dan kredit.
Aturan Debit Kredit
             Berdasarkan aturan ini, secara normal akun-akun aktiva dan biaya selalu bersaldo debet, karena penambahan atau kenaikan aktiva dan biaya diharapkan akan lebih besar daripada penurunannya. Akun-akun kewajiban, ekuitas, dan pendapatan secara normal selalu bersaldo kredit, karena kenaikan atau penambahan kewajiban, ekuitas, dan pendapatan diharapkan lebih besar daripada penurunannya.
            Dengan menaati aturan debet dan kredit ini, jumlah saldo debet di akun-akun aktiva dan biaya akan selalu sama dengan jumlah saldo kredit ekening-akun kewajiban, ekuitas, dan pendapatan. Proses keseimbangan yang diciptakan  oleh aturan debet-kredit ini biasa disebut dengan sistem tata buku berpasangan atau Double Entry Sistem. Setiap transaksi akan dicatat paling tidak pada dua akun. Kalau satu akun didebet, maka akun lainnya dikredit. Adapun buku besar yang diperlukan untuk masing-masing akun adalah sebagai berikut:
AKTIVA

Debet

Kredit

Aktiva Lancar   Kas dan Setara Kas   Piutang   Persediaan   Pembayaran di Muka   Investasi (surat berharga)   Aktiva Lancar Lainnya
 

Aktiva Tidak Lancar   Piutang   Investasi (barang)

   Aktiva Keuangan Lainnya

   Infrastruktur, Pabrik dan

   Peralatan

   Tanah dan Bangunan

   Aset Tidak Berujud
 

Aktiva Bukan Keuangan Lainnya

Aktiva Tidak Lancar Lainnya


KEWAJIBAN

Debet

Kredit


Kewajiban Lancar    Hutang

    Pinjaman Jangka Pendek

    Bagian Lancar dari Pinjaman

    Provisions (Cadangan)

    Tunjangan Pegawai

    Dana Pensiun

    Kewajiban Lancar Lainnya
 

Kewajiban Tidak Lancar    Hutang

    Pinjaman

    Provisions (Cadangan)

    Tunjangan Pegawai

    Dana Pensiun

    Kewajiban Tidak Lancar Lainnya

EKUITAS

Debet

Kredit

Kepentingan Minoritas
Modal yang ditempatkan
Cadangan
Akumulasi Surplus/(defisit)
PENDAPATAN

Debet

Kredit


Penerimaan Operasi    Pajak (Tax Revenue)

    Fee, Denda, Biaya Hukuman,    & Perijinan

    Penerimaan dari Transaksi     Pertukaran

    Transfer dari Entitas     Pemerintah Lainnya

    Penerimaan Operasi Lainnya
 

Penerimaan non Operasi    Laba Penjualan Properti,     Bangunan

    dan peralatan

    Penerimaan Modal

    Penerimaan Luar Negeri

BIAYA

Debet

Kredit

Biaya Operasional  Upah, Gaji dan Tunjangan    

  Pegawai

  Bantuan dan Pembayaran  

  Transfer Lainnya

  Perlengkapan dan Barang  

  Habis Pakai

  Biaya Penyusuran dan

  Amortisasi

  Biaya Operasi Lainnya
 

Biaya non Operasi   Biaya keuangan (Finance

   Costs)   Pembiayaan Dalam Negeri   Pembiayaan Luar Negeri

   Pengeluaran Modal


             Buku Besar Pembantu yang diperlukan untuk masing-masing akun pada akun-akun yang ada adalah sebagai berikut:
 I.  Aset (aktiva)
A.     Aset Lancar
1. Kas dan Setara Kas
    Buku pembantu kas tidak perlu dibuat
2. Piutang
   Buku Pembantu Piutang dibuat berdasarkan nama debitor. Misalnya, aset negara   dijual kepada publik secara kredit. Buku pembantu perlu dibuat berdasarkan nama-nama debitor (pembeli), berdasarkan jenis barang yang dijual, atau berdasarkan range besarnya piutang, atau bisa juga berdasarkan wilayah tinggal debitor.
3Persediaan
  Buku Pembantu Persediaan dibuat berdasarkan jenis barang seperti bentuk, fungsi, merek, dan sebagaimya, atau berdasar sifat penyusunnya.
4. Pembayaran di Muka
  Buku Pembantu Pembayaran Di Muka dibuat berdasarkan jenis pembayaran yang dilakukan, misalnya yang dibayar di muka ada premi asuransi, pembayaran sewa tempat, dan lain-lain.
5. Investasi (surat berharga)
  Buku Pembantu Investasi Lancar dibuat berdasarkan jenis investasi yang dimiliki, perusahaan/pihak di mana entitas berinvestasi, atau berdasar pada masa jatuh tempo investasi.
 B.  Aktiva Tidak Lancar (buku besar pembantunya dibuat sama    dengan aturan diatas)
  1. Piutang
  2. Investasi (barang)
  3. Aset keuangan lainnya
  4. Infrastruktur, Pabrik, dan Peralatan
  5. Tanah dan Bangunan
  6. Aktiva Tidak Berujud
  7. Aktiva Bukan Keuangan Lainnya
  8. Aktiva Tidak Lancar Lainnya
 II. Kewajiban
 A. Kewajiban Lancar
  1. Hutang
Buku besar pembantu dibuat berdasarkan nama kreditor atau pihak-pihak yang menyebabkan timbulnya hutang, begitu juga dengan nomor 2-4.
  1. Pinjaman Jangka Pendek
  2. Bagian Lancar dari Pinjaman
  3. Provisions (Cadangan)
  4. Tunjangan Pegawai
Buku besar pembantu dibuat berdasarkan kategori yang sudah ditentukan seperti: golongan pegawai (status jabatan) dan lain-lain.
  1. Dana Pensiun
  2. Kewajiban Lancar Lainnya
 B. Kewajiban Tidak Lancar
  1. Hutang
  2. Pinjaman
  3. Provisions (Cadangan)
  4. Tunjangan Pegawai
  5. Dana Pensiun
  6. Kewajiban Tidak Lancar
 III. Ekuitas
  1. Modal yang ditempatkan
  2. Cadangan
  3. Akumulasi Surplus/(defisit)
  4. Kepentingan Minoritas
IV. Penerimaan (pendapatan)
 Buku besar pembantu untuk pendapatan dibuat berdasarkan pihak-pihak yang menyebabkan timbulnya pendapatan, sekaligus jenis pendapatan tersebut seperti yang ada di bawah ini:

A. PENERIMAAN OPERASI

B. PENERIMAAN NON OPERASI

1. Pajak (Tax Revenue)
         
PPh
         PPN
         Cukai
         PBB
         BPHTB
         Pajak lainnya
         Bea Masuk
         Pajak Ekspor
         Pajak Daerah
         Pajak Kendaraan Bermotor
         
Pajak Hiburan                 Pajak Hotel dan Restoran         Pajak Reklame         Pajak Penerangan Jalan                 Pajak Daerah Lainnya
2.   Fee., Denda, Biaya 
      Hukuman, dan Lisensi
3.   Penerimaan dari Transaksi 
      Pertukaran
4.  
 Transfer dari Entitas       Pemerintah Lainnya
   
   Laba dari BUMN     
      Transfer dari Entitas       Pemerintah Lainnya di       Daerah                Laba dari BUMD               Pendapatan dinas-               dinas 
       Bagian Bagi Hasil Pajak/
       Non Pajak
5.  Penerimaan Operasi Lainnya     Penerimaan Bukan Pajak     Penerimaan Operasi Lainnya  
     di Daerah     Retribusi Daerah 
    Sumbangan dan Bantuan
     Penerimaan Bukan Pajak 
     lainnya
     Dana Alokasi Umum (Dana   
     Pengeluaran Rutin)
1. Laba Penjualan Properti, Bangunan dan Peralatan
2. Penerimaan Modal      Penerimaan Privatisasi      Aset Recovery      Penerimaan Modal di       Daerah            Dana Alokasi             Khusus            Pinjaman Daerah            Sumbangan dan             Bantuan
3. Penerimaan Luar Negeri
V. Biaya
 Buku besar pembantu untuk biaya dibuat berdasarkan pihak-pihak yang menimbulkan adanya biaya sekaligus berkaitan dengan jenis-jenis biaya seperti yang disebutkan dibawah ini.
A.BIAYA OPERASI
B.
BIAYA NON OPERASI
1.2.

3.

4.
5.
 
Upah, Gaji dan Tunjangan Pegawai
Bantuan dan Pembayaran Transfer Lainnya
Perlengkapan dan Barang Habis Pakai
Biaya Penyusutan dan Amortisasi
Biaya Operasi Lainnya
     Cicilan Bunga Utang     Subsidi
1.
2.
3.
4.

Biaya Keuangan (Finance Cost)
Pembiayaan Dalam Negeri
Pembiayaan Luar Negeri
Pengeluaran Modal
 
             Pada umumnya, Pembuatan Buku Pembantu adalah untuk pengendalian akuntansi yang banyak elemennya, seperti Hutang, Piutang, dan Persediaan.

3. JURNAL KHUSUS

       Di dalam  perusahaan dagang , transaksi penjualan dan pembelian barang dagangan akan sering terjadi, baik  yang dilakukan dengan pembayaran tunai maupun pebelian kredit, oleh karena itu diperlukan buku yg berfungsi khusus sebagai  tempat mencatat transaksi yg sejenis. Buku-buku jurnal yg dimaksud disebut jurnal khusus.
Buku jurnal khusus umumnya digunakan dalam perusahaan yg melaksanakan akuntansi secara manual. Beberapa buku jurnal yg digunakan dalam perusahaan dagang terdiri dari empat jenis buku jurnal khusus dan satu buku jurnal umum. Jenis-jenis dan fungsi masing-masing sbb :

        1.            JURNAL PEMBELIAN( PUCHASES JOURNAL)
Adalah jurnal yg berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pebelian barrang secara kredit.

        2.            JURNAL PENGELUARAN KAS(CASH PAYMENT JOURNAL)
Adalah jurnal yg berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas misalnya pembayaran hutang dan pembayaran beban-beban

        3.            JURNAL PENJUALAN( SALES JOURNAL)
Adalah jurnal yg berfungsi untuk mencatat penjualan barang dagangan yg dilakukan dengan pembayaran kredit

        4.            JURNAL PENERIMAAN KAS(CASH RECEIPT JOURNAL)
Adalah jurnal yg berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas. Misalnya penerimaan piutang.

        5.            JURNAL UMUM(GENERAL JOURNAL)
Adalah jurnal yg berfungsi mencatat semua transaksi yg tidak dapat dicatat dalam buku jurnal khusus tersebut di atas.


4. LAPORAN KEUANGAN
1.      Laporan Laba Rugi
       yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. 

2.      Laporan Perubahan Modal
       yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik.  

3.      Neraca
       yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
4.    Laporan Arus Kas
Yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentU
5.   Catatan Atas Laporan Keuangan
Yaitu berisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi dsb.

PENGERTIAN, SEJARAH, PIHAK-PIHAK YANG DIBUTUHKAN , PRINSIP-PRINSIP, BIDANG-BIDANG SIKLUS AKUNTANSI, PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

AKUNTANSI

PENGERTIAN UMUM AKUNTANSI

Akuntansi sering disebut sebagai “Bahasa Bisnis” atau  akan lebih tepat jika disebut “bahasa pengambilan keputusan”. Semakin kita kuasai bahasa ini, akan semakin baik pula kita menangani berbagai aspek keuangan dalam kehidupan ini.
            Pernahkah Anda mengambil keputusan yang mengandung aspek keuangan?Jawabnya pasti “Ya”. Apapun peranan anda dalam masyarakat, sebagai siswa, kepala rumah tangga, investor, manajer atau politisi pasti akan merasakan manfaat jika memahami akuntansi. Tujuan utama buku ini untuk membantu anda dalam mempelajari prosedur pencatatan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang keuangan

A. DEFINISI AKUNTANSI
Definisi menurut American Institute of Certified Publik Accounting (AICPA) adalah sebagai berikut:
“Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions  and events which are, in part at least of a financial character, and interpreting the results thereof.
Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya
Sedangkan Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa.Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternatif.
Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan atau aktifitas jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat keuangan (financial)

Menurut para ahli akuntansi yaitu :
a.    Menurut Horngen & Horrisaon, JR (1989), akuntansi adalah suatu system yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses ke dalam laporan-laporan dan mengkomunikasikan kepada pengambil keputusan.
b.      Menurut Weygant, Kieso & Kell (1995),  akuntans adalah suatu proses yang terdiri dari 3 aktivitas yaitu mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak-piak yang berkepentingan atas informasi tersebut.
c.   Menurut American Institute of Certifiet Public Accountan ( AICPA), akuntansi adalah seni mencatat, mengkalsifikasikan, dan mengikhtisarkan menurut cara tertentu dan dinyatakan dalam nilai uang, transaksi dan peristiwa itu setidaknya sebagian bersifat financial dan menginterprestasikannya.
d.      Menurut Miswonger & Fees, accounting is primarly the preparation of reports based on the record, and the interpretation of the reports, artinya akuntansi terutama membahas masalah desain sistem pencatatan, persiapan lapaoran didasarkan pada data yang tercatat dan menginterprestasikan terhadap hasilnya.
e.   Menurut Soehardi Sigit, akuntasi adalah seni mencatat, menggolongkan, menganlisa, menafsirkan dan menyajikan laporan dari peristiwa financial/keuangan yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan atau lembaga dengan cara yang sistematis.

Kegunaan informasi akuntansi adalah untuk:
1.      Membuat perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan pengawasan, serta pengambilan keputusan ekonomi yang tepat oleh manajemen;
2.      Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditor, pemerintah dan sebagainya.

            Dari definisi diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1.      Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa organisasi perusahaan). Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi tentang organisasi.
2.      Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan. Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan intern organisasi (oleh manajemen- yaitu orang yang diberi tugas untuk memimpin perusahaan), dan juga untuk pengambilan keputusan oleh pihak ekstern organisasi (investor – yaitu orang-orang yang menanmkan uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba; oleh kreditur – yaitu orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan pihak lainnya).
Jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu entitas. Dari sini bisa dilihat, bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi harus:
1.     Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil;
2.      Memproses atau menganalisis data yang relevan;
3.      Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan.

Informasi keuangan dapat bermanfaat bila kita memenuhi ke tujuh kualitas sebagai berikut ini:
1.      Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.Bila informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambil keputusan, maka informasi demikian tidak ada gunanya, betapapun kualitas lainnya terpenuhi.
2.      Dapat Dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
3.      Daya Uji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4.      Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
5.      Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tertentu.
6.      Daya Banding
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama atau maupun dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama.
7.      Lengkap
Informasi keuangan dikatakan lengkap bila dapat memenuhi ke-enam tujuan kualitatif diatas dan dapat memenuhi standar pengungkapan dalam laporan keuangan
    Asumsi Dasar Akuntansi
1. Kesatuan usaha (Economic Entity)
Kegiatan perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan yang terpisah dari pemiliknya.
2. Kelangsungan usaha (Going Concern)
Suatu perusahaan dianggap akan hidup terus untuk menyelesaikan kontrak atau perjanjian. Hal ini berpengaruh pada berbagai metode penilaian dan pengalokasian yang digunakan dalam catatan akuntansi.
  Konsep Dasar Akuntansi
1. Dasar Akrual (Accrual Basic)
Untuk mencapai tujuanya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual.
2. Dasar Tunai (Cash Back)
Metode ini hanya mengakui transaksi atau kejadian yang sifatnya berwujud. Dan biasanya digunakan pada perusahaan yang menjual barang secara angsuran.
3. Kesatuan Usaha (Entity Concept)
Dalam akuntansi keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan agar perusahaan berkewajiban mempertanggungjawabkan keuangan perusahaannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Kesinambungan (Going Concern)
Suatu usaha akan berkesinambungan apabila dapat membayar kewajibanya tepat pada waktunya dan melaksanakan usaha yang menghasilkan pendapatan.
5. Periode Akuntansi (Accounting Period)
Laporan keuangan memberikan informasi posisi keuangan perusahaan selamaperiode waktu tertentu.
6. Harga Pertukaran (Exchange Price)
Transaksi keuangan harus dicatat sebesar harga pertukaran, yaitu jumlah uang yang harus diterima atau dibayaran untk transaksi tersebut.
7. Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept)
Azas peetapan beban dan pendapatan mengaitkan beban dengan pendapatan dalam rangka menetapkan laba bersih.
8. Penetapan Harga Perolehan (Cost)
Akuntansi memilh harga perolehan untuk menyajikan nilai paling bermanfaat sebagai dasar pencatatanya.




B. SEJARAH AKUNTANSI

Sejarah Akuntansi
Akuntansi merupakan suatu teknik pencatatan dalam suatu perusahaan. Pada zama Romawi Kuno dan Mesir telah dikenal pencatatan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan harta kekayaan yang dimiliki oleh kerajaan. Pada saat orang-orang melakukan perdagangan maupun melaksanakan perjalanan ke luar daerah, mereka mengdakan pencatatan mengenai jumlah harta yang mereka bawa saat bepergian maupun yang mereka bawa saat pulang. Catatan semacam ini biasanya kita temukan pada kulit kayu maupun daun lontar atau sarana lain yang dapat digunakan.
Pada tahun 1494 (abad ke 15) seorang ahli matematika dari Italia bernama Lucas Paciolo memulai sejarah pencatatan yang lebih sistematis dan teratur. Gagasan pencatatan yang sistematis dan teratur ini tertuang dalam buku yang berjudul “Summa de Arithmatica Proportioni et Proportionalita”. Di dalam buku ini ia selalu mencatat bahwa ada dua sisi atau lebih yang dipengaruhi oleh suatu trasaksi. Satu sisi disebut debit dan satu sisi lain disebut kredit. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa Latin debere dan credere yang artinya masaing-masing berutang dan percaya/mempercayai. Karena gagasannya tersebut kemudian Lucas Paciolo diangkat sebagai bapak Akuntansi.
Dengan buku tersebut akhirnya para ahli mengembangkan idenya sehingga lahirlah tata buku (bookkeeping) dan ini berkembang dengan pesat di daratan Eropa dan akhirnya disebut dengan system Kontinental. Tata buku pada awalnya hanya satu yaitu tata buku tunggal, karena kebutuhan yang makin kompleks maka lahirlah tata buku berpasangan. Tata buku berpasangan ini tidak hanya berkembang di Eropa tapi sampai di Amerika. Perkembangan system Amerika tersebut dikatakan sebagai system Anglo Saxon yang sering kita sebut dengan acconting atau akuntansi.

Sejarah Perkembangan Akuntansi Internasional
1.   Pra Industrisasi Sebelum Masehi Hasil penelitian sejarah menemukan catatan tertua yang diketahui adalah lembaran dari tanah liat yang memuat catatan – catatan pembayaran upah di Babylonia sekitar 3600 tahun sebelum masehi. Selain itu terdapat bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sitem-sistem control akuntansi yang dijumpai di kerajaan mesir kuno dan Negara-kota Yunani. Peran perang salib yang terjadi pada abad ke 11 hingga abad ke 13 memberikan perkembangan di kota-kota Italia yang selanjutnya membuka hubungan baru ke arah timur (asia). Dengan begitu, maka pusat-pusat perdagangan di kota-kota Italia bertumbuh dan muncullah agen-agen dan partnership. Perkembangan akuntansi pada abad pertengan dikenal dengan ilmu berhitung dan di pergunakannya mata uang secara luas sebagai alat pertukaran. Namun semenjak dikenalnya angka arab yang lebih sederhana, maka dominasi angka-angka romawi yang digunakan selama berabad-abad menjadi tenggelam dan banyak di tinggalkan. Sebaliknya pertumbuhan akuntansi menjadi kian pesat karenanya. Pada abad ke 17 hingga 18 buku-buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi , sebagai usaha dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan rekaning atau perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat pada setiap akhir ventura sebagaimana sebelumnya.
2. Zaman industrisasi abad ke 18 s/d 20 Suatu tonggak penting yang mengawali perkembangan akuntansi modern adalah terjadinya revolusi industri di eropa barat pada abad ke 18. pada saat itu , terjadi perlihan indutri yang dikerjakan dengan tangan dan bersifat individual ke system pabrik. Dari sinilah timbul bentuk badan hokum yang memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah besar modal dari masyarakat melalui penjualan saham. Untuk pertama kalinya status badan hokum setingkat PT itu di tetapkan secara sah di inggris dalam tahun 1845. para pemegang saham dari perusahaan perseroan ini hanya dapat mengontrol pekerjaan managemen perusahaan secara tidak langsung. Adanya perbedaan kepentingan diantara kedua kelompok yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan yang terpisah tersebut, menjadi kan laporan keuangan yang dihasilkan kemungkinan besar disusun dengan dasar penilaian dan kepentingan yang berbeda, sehingga laporan keuangan tidak lagi memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban. Dibalik perkembangan badan usaha tersebut, suatu kebutuhan baru muncul dari kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan. Yaitu pemeriksaan akuntansi independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disapkan oleh manajemen perusahaan dapat di percaya. Tanggung jawab untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan tealh memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban, tetap berada di tangan akuntan public. Untuk malakukan peran tersebut , akuntan di tuntut harus berwawaasan luas, adil dan tidak memihak, sehingga pendapatnya dapat dipercaya. Desakan kebutuhan-kebutuhan jasa akuntansi yang professional, mengakibatkan nya di buka sebuah lembaga yang memberikan lisensi akuntan public terdaftar (CPAs) diseluh Negara Amerika Serikat. Pada tahun 1887, para akuntan public yang terdaftar tersebut mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di Amerika Serikat bernama American Association of Accountants. Dalam tahun 1917 nama itu diubah menjadi American Insitute of Acountants, dan di pergunakan sebagai nama resmi prganisasi ini hingga saat ini di tetapkannya na ayang bsekarang (American Institute of Certified Public Accountants = AICPA) dalam tahun 1953. Dalam tahun 1943, congress amerika serikat membentuk Securities and Exchange commission (SEC)berdasarkan securities Act of 1933 dan securities and Exchange bertanggung jawab kepada kongres, sangat berpengaruh dalam merumuskan penyeragaman teknik pelaporan akuntansi bagi kepentingan perdagangan surat berharga di bursa-bursa efek. Setelah memainkan peranan yang besar dalam perkembangan standar serta prosedur akuntansi. Sejak tahun 1937-1938 , SEC telah bekerja sama dengan baik bersama badan-badan yang di bentuk oleh AICPA guna mencapai penyeragaman dibidang standar-standar auditing dann pelaporan akuntansi, hal ini berlangsung hingga sekarang. Perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan internasional yang diwarnai dengan pesatnya investasi antar Negara, pertumbuhan-pertumbuhan perusahaan internasional dan pertumbuhan profesi akuntansi serta pengaruhnya terhadapa dunia usaha, pendidikan dan masyarakat luas, akhirnya mengarahkan perhatian ICA (International Congress Of Accounting) ke 10 (di Sydney , Australia pd tahun 1972) untuk membentuk organisasi profesi akuntan international guna mengembangkan standar-standar akuntansi yang patut diterima secara universal. Hal ini segera mendapat sambutan, menyusu di bentuknya International Coordinator Committee Accounting Profession (ICCAP) dan International Acoounting Standars Committee (IASC)pada tahun 1973. Suatu kemajuan panting bagi organisasi profesi akuntan di Amrika Serikat terjadi dalam tahun 1972 dan 1973, yaitu saat didirikan dan di organisasikannya Financial Accounting Standards Board ( FASB) Dan Financial Accounting Foundation (FAF) yang kian memperkuat kekdudukan profesi akuntansi di Negara tersebut. Melalui keluaran-keluarannya yang lebih berarti , tepat guna, cepat dan responsive, FASB menggalang kredibilitas dan sekaligus meraih dukungan public akuntansi serta kalangan yang terkait keberadaanya seperti SEC dan sebagainya.
3. Perang Dunia Kedua Awal sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan akuntansi di Negara belanda pada abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg mencatat bahwa akuntansi di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. hal ini dibuktikan oleh sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh gubernur jendral ( kepala pemerintah Negara jajahan belanda di Indonesia) mengenai pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang perlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya. Bukti lain yang diketahui adalah catatan pemukuan dari Amphioen Societeit (didirikan di Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia. Sebagaimana kita ketahui, jepang yang mencetuskan perang melawan sekutupada tanggal 8 Desember 1941, dengan cepat bergerak dan pada tanggal 9 Maret 1942 memaksa pemerintah Hindia Belanda untuk menyerah tanpa syarat di Kalijati. Sejak tanggal tersebut, praktis jepang menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah di Indonesia. Pendidikan semakin terbengkalai , dan keadaan rakyat pada umumnya mulai kian menderita dan sengsara Hinga akhir perang dunia ke dua , yaitu saat jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan Belanda) pada tanggal 15 Agustus 1945, ternyata keberadaan jepang tidak membawa pengaruh yang berarti terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu. Praktek-praktek akuntansi jepang terbatas hanya untuk mencatat kegiatan-kegiatan mereka dan itu pun dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf kanji.
4. Era multinasional Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi yang begitu pesat pada tahun 80 an, menyebabkan tidak terhindarnya kebutuhan terhadap informasi keuangan yang semakin akurat dan semakin cepat. Perkembangan lingkungan teknologi ini menuntut ilmu akuntansi untuk beradaptasi sesuai dengan perkembangan yang ada. Ilmu akuntansi pun memanfaatkan teknologi komputer dalam perkembangan lanjutannya. Sejak menggunakan teknologi komputer, sistem akuntansi dan pelaporannya semakin rapi, teratur, cepat dan akurat. Sehingga kebutuhan informasi keuangan dari berbagai pihak yang membutuhkannya dapat dipenuhi secepat yang mereka butuhkan. Badan Pembuat Standar Akuntansi dan Produknya •Indonesia Badan pembuat standar akuntansi di Indonesia idalah IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dan produknya adalah SAK. Perkembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini terus dilakukan secara terus-menerus. Pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. •Cina badan pembuat satandar akuntansinya adalah Kementrian Keuangan yang diawasi Dewan Negara. Yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakan aturan standar akuntansi keuangan yaitu Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standards Committee – CASC). • Amerika memiliki FASB (Financial Accounting Standard Board) produknya adalah US GAAP (United State Generally Accepted Accounting Principles). •Australia Badan yang bertanggung jawab menangani standar pelaporan keuangannya yaitu AASB (Australian Accounting Standards Board). AASB merupakanbadan independen yang menetapkan standar akuntansi dan bertempat di Melbourne. AASB didirikan untuk mengembangkan, dalam kepentingan umum, sebuah paket standar akuntansi yangberkualitas, dan mudah dipahami. •Taiwan Badan pembuat standar akuntansi di Negara ini ialah Komite Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards Committee- FASC) dari Lembaga Pengembangan dan Penelitian Akuntansi (Accounting Research and Development Foundation-ARDF). •Meksiko Lembaga pembuat standar akuntansi nasionalnya yaitu Institut Akuntan Publik Meksiko (Instituto Mexicano de Contadores Publicos). Lembaga ini bertugas melakukan pengawasan dan penegakan aturan standar akuntansi keuangan yaitu standar akuntansi yang dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi dibawah institusi tersebut, sedangakan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. • Eropa IASB (International Accounting Standard Board) IASB adalah sebuah lembaga pembuat standar akuntansi untuk negara-negara di kawasan Eropa. Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia Hal ini karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS (International Financial Reporting Standard). •Prancis merupakan pendukung utama akuntansi nasional di dunia. Di mana Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui kode akuntansi nasional (Plan Comptable General) secara resmi yang pertama pada bulan September 1947 dan di revisi pada tahun 1957dan tahun 1982 berdasarkan Direktif Ke-4 Uni Eropa (UE) kemudian pada tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ke-7 UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi untuk lebih lanjut pada tahun 1999. •Inggris Badan pembuat standar akuntansi di Negara Inggris ialah Accounting Standard Board (ASB)yang didirikan pada tahun 1990. Selama masa itu badan ini telah banyak mengeluarkan Statement of Standar Accounting Practise (SSAPs) dan Statement of Recommended Practice (SORPs). Otoritas Pasar Modal di Beberapa Negara Otoritas dapat diartikan sebagai kekuasaan remi atau legal, sedangkan Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Atau dengan kata lain yaitu bertemu nya antara pencari dana (emiten) dan para penanam modal (investor). (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal) Indonesia Otoritas pasar modalnya adalah BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal). Singapura Otoritas Pasar Modalnya yaitu Monetary Authority of Singapore. Amerika Otoritas pasar modalnya adalah SEC (Security And Exchange Commite).# SEC (Securities and Exchange Commission) adalah otoritas pasar modal yang ada di Amerika. Prancis AMF (Autorite des Marches Financiers) adalah otoritas pasar modal yang ada di Perancis Malaysia Otoritas pasar modalnya adalah Malaysia Securities Commission. Eropa Di negara Eropa, otoritas Pasar Modalnya yaitu ESMA.




C. PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN INFORMASI
Sebagai suatu system informasi, akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak, baik dari kalangan intern maupun dari luar perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi tersebut. Secara garis besar pihak-pihak tersebut adalah:
1.      Manajer. Manajer perusahaan menggunakan akuntansi untuk menyusun perencanaan perusahaannya, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan.
2.      Investor. Para Investor melakukan penanaman modal dalam perusahaan dengan tujuan mendapat hasil yang sesuai dengan harapannya. Mereka melakukan monitoring terhadap perusahaan dengan menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan.
3.      Kreditur. Kreditur berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditur berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
4.       Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
5.       Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban yang lain
6.      Pemakai lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-tunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.
                         
D. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan.Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode.Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4.Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut.Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

E. BIDANG-BIDANG DALAM AKUNTANSI
Sejalan dengan perkembangan ekonomi yang pesat, timbul pengkhususan di bidang akuntansi.
Setiap bidang kegiatan usaha membutuhkan jasa akuntansi, karena itu akuntansi berkembang sesuai dengan bidangnya yaitu :
a.       Akuntansi Umum
Yang termasuk didalamnya adalah Financial Accounting yaitu bidang akuntansi yang menangani segi akuntansi untuk mencatat berbagai transaksi perusahaan atau unit ekonomi lain sampai kepada pelaporan dan penafsiran yang dapat dipergunakan oleh berbagai pihak dalam pegambilan keputusan.
b.      Akuntansi khusus yaitu bidang akuntansi yang menangani bidang-bidang tertentu dari suatu unit usaha/kejadian secara spesifik, yang termasuk bidang akuntansi ini adalah
§ Akuntansi Biaya ( Cost Accounting )
Yaitu bidang akuntnsi yang dipergunakan untuk pengolahan dan menghasilkan informasi yang berkaitan dengan biaya pembuatan suatu produk atau biaya produksi.
§ Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang menangani masalah-masalah perpajakan baik yang berkaitan dengan perencanan mengenai pajak, jenis pajak, peraturan perpajakan maupun keputusan-keputusan pengendalian yang menyangkut perpajakan.
§ Akuntansi Anggaran ( Budgetary Accounting )
Yaitu bidang akuntansi manajemen yang memiliki tanggung jawab di bidang pengkoordinasian penyusunan rencana/program anggaran disertai dengan sistem penganalisaan dan pengendalian serta pengawasan.
§ Akuntansi Pemeriksa ( Auditing Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang khusus melakukan pemeriksaan secara berkala maupun bebas terhadap lembaga-lembaga usaha atau ekonomi lainnya. Bidang pekerjaan ini dilakukan oleh Akuntan Publik untuk menentukan dan menilai kelayakan suatu laporan keuangan suatu perusahaan atau lembaga-lembaga usaha lain.
§ Akuntansi Pemerintahan ( Goverment Accounting ).
Yaitu bidang akuntansi yang digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintahan atau lembaga-lembaga non profit. Fungsi dari akuntansi ini adalah menyediakan laporan akuntansi yang bermanfaat mengeni aspek kelembagaan dan admnistrasi pemerintahan serta membantu manajemen dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran ssuai dengan ketentuan perundang-undangan.
§ Akuntansi Sosial ( Social Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang bergerak dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyangkut masaah penggunaan dana-dana sosial yang ada pada masyarakat.
§ Sistem Akuntansi ( Accounting System )
Yaitu bidang akuntansi yang menangani kegiatan perencanaan dan penerapan prosedur untuk mengmpulkan dan melaporkan data keuangan.
§ Akuntansi Internasional ( International Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang khusus berkaitan dengan perdagangan internasional dari perusahaan-prusahaan multi nasional ataulembaga usaha lain.
§ Akuntansi Pendidikan ( Educational Accounting )
Yaitu bidang akuntansi yang khusus menyangkut pembelajaran akuntansi dan segi-segi lain yang mengarah pada nilai-nila pendidikan diantaranya penelitian akuntansi, pemeriksaan akuntaansi, akuntansi perpajakan atau konsultan akuntansi.
Akuntan merupakan profesi yang setara dengan bidang pekerjaan yang lain, misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi:
1.  Akuntan Publik
Akuntan publik berkenaan dengan pelayanan jasa akuntansi bagi masyarakat. Akuntan yang berprofesi pada akuntansi publik disebut sebagai akuntan publik dan mereka akan mendapatkan  fee dari pengguna jasanya. Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh akuntan publik meliputi pemeriksaan laporan keuangan, bantuan di bidang perpajakan, sistem informasi akuntansi ataupun konsultasi manajemen. Untuk dapat menjadi Akuntan Publik Bersertifikat (Certified Public Accountants = CPA) ada persyaratan khusus yang harus ditempuh oleh para akuntan. Organisasi profesi akuntan di Indonesia disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
2. Akuntan Intern
Akuntan intern (internal accountant) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern disebut juga akuntan perusahaan.Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staff biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi atu direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan berupa: penyusunan system akuntansi, penyusunan laporan keuangan kepada pihak eksternal, penyusunan laporan keuangan kepada pimpinan perusahaan, penyusunan anggaran, penanganan masalah perpajakan, dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, misalnya departemen-departemen, dan Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan (BPKP),  Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan sebagainya.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi

F. SIKLUS AKUNTANSI
Pencatatan transaksi-transaksi keuangan dilakukan dengan pertolongan dokumen-dokumen sumber transaksi-transaksi itu, sedangkan laporan-laporan keuangan merupakan produk teknik akuntansi, maka dokumen-dokumen sumber dapat diibaratkan sebagai masukan (input) dan laporan-laporan keuangan sebagai keluaran (output) teknik akuntansi.

                        

    Tahap-tahap kegiatan yang dilukiskan di atas mulai dari penyediaan dokumen sumber transaksi sampai dengan penyusunan laporan-laporan keuangan biasanya disebut sebagai siklus (perputaran) akuntansi. Sebab, tahap-tahap tersebut akan berulang kembali selama tiap-tiap periode berikutnya.
Siklus akuntansi yang tergambar pada ilustrasi 2 dapat dijelaskan sesuai
dengan urutan kejadiannya sebagaiberikut:
1. Transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam dokumen sumber (asourc document). Contoh dokumen sumber atau bukti transaksidiantaranya adala kuitansi pembayaran atau penerimaan kas, fakturpembelian, faktur penjualan, kartu jam kerja, dan lain-lain.
2. Transaksi yang terjadi dalam suatu periode dicatat menurut urutankejadiannya dalam sebuah buku. Pencatatan ini lazimnya disebut denganmembuat jurnal. Dengan demikian mencatat transaksi sama artinya denganmenjurnal transaksi Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi ataumembuat jurnal ini disebut dengan buku harian. Disebut buku harian karenapencatatan dalam buku ini harus dilakukan menurut urutan  kejadiannya (kronologisnya) yang umumnya dilakukan setiap hari.
Dengan demikian jurnal dalam buku harian merupakan catatan permanen atassemua transaksi bisnis perusahaan. Jurnal ini dilakukan atas dasar dokumensumber yang disebut dengan bukti transaksi menurut aturan debit kredit .
3.     Langkah berikutnya setelah membuat jurnal adalah memindahkan catatan dibuku harian ke kelompok akun-akun yang disebut dengan buku besar (theledger). Proses memindahkan dan mengelompokkan catatan dari buku harianini ke dalam buku besar (the ledger) disebut dengan proses post- ing. Padaakhir periode setelah semua transaksi dicatat dalam buku harian (jurnal) dandiposting ke akun seluruhnya dalam buku besar saldo untuk masing-masingakun dihitung. Saldo adalah perbedaan antara sisi debit dengan sisi kredituntuk setiap jenis akun.
4. Langkah terakhir adalah menyiapkan daftar semua akun dan saldonya.Daftar ini disebut dengan neraca saldo (the trial balance). Neraca saldo dipersiapkan untuk melihat kesamaan debit dan kredit akun-akun yang ada dibuku besar (the ledger). Ringkasan akun beserta saldonya yang terdaftar dalamneraca saldo (the trialbalance) ini digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan laporan keuangan.

Siklus akuntansi yang dijelaskan di atas bisa diringkas dalam bagan proses sebagaimana dalam ilustrasi 2.

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

A. PENGGOLONGAN TRANSAKSI KEUANGAN
Transaksi keuangan adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perekonomian dan dapat diukur dengan uang. Transaksi keuangan ini dikelompokkan sebagai berikut:
Transaksi Keuangan menurut Pihak yang Melakukan    
Transaksi keuangan yang terjadi menurut pihak yang melakukan terdiri atas:
1)      Transaksi keuangan intern (kejadian = event)
Transaksi keuangan seperti ini terjadi didalam perusahaan itu sendiri, tanpa melibatkan pihak luar perusahaan.Misalnya pemakaian perlengkapan dan penyusutan aktiva tetap.
2)      Transaksi keuangan ekstern (transaksi=transaction)
Transaksi keuangan seperti ini terjadi antara perusahaan dengan perusahaan lainnya.Misalnya pembelian perlengkapan dan pembelian harta tetap.
Transaksi Keuangan menurut Sumber
Transaksi keuangan menurut sumber merupakan transaksi yang berhubungan dengan modal dan transaksi yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
1)Transaksi modal
Transaksi modal adalah transaksi yang berhubungan dengan modal perusahaan.Misalnya penyetoran modal.
2)  Transaksi usaha
Transaksi usaha adalah transaksi yang berhubungan dengan operasional perusahaan, misalnya penjualan barang dagang dan pembelian barang dagang.

B. KONSEP DASAR AKUNTANSI
            Konsep dasar akuntansi merupakan landasan yang berlaku umum sehingga diperoleh suatu kesatuan analisis pandangan, dan pendapat baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak-pihak yang memerlukannya.
a)      Konsep Kesatuan Usaha
Keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan dan terpisah dari keuangan para direksi.Dengan demikian, perusahaan dianggap sebagai badan atau organisasi yang berdiri sendiri.
b)      Kesinambungan
Perusahaan dalam melakukan kegiatannya selalu berusaha mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.Selama perusahaan mampu bertahan hidup, laporan keuangan perusahaan harus selalu dibuat agar dapat dijadikan perbandingan dari beberapa periode untuk menentukan kebijakan dalam rangka mengembangkan perusahaannya.
c)      Pengukuran Nilai Uang
Semua transaksi usaha, aktiva , kewajiban, dan modal yang terdapat dalam perusahaan harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu.
d)     Harga Perolehan
Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah barang/jasa dalam pertukaran, sampai barang / jasa tersebut siap untuk digunakan.
e)      Periode Akuntansi
Informasi keuangan perusahaan harus dilaporkan secara berkala yang disebut periode akuntansi, missal per tiga bulan, enam bulan atau satu tahun.
f)       Penetapan Beban dan Pendapatan
Penetapan beban dan pendapatan perusahaan hanya diakui dalam periode yang  bersangkutan, sehingga beban dan pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasi.

C. PENGGOLONGAN AKUN
            Akun digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu akun riil dan akun tetap.Akun riil adalah akun-akun yang dicatat atau terdapat dalam neraca.Yang termasuk akun riil adalah akun harta, akun kewajiban dan akun modal.Sedangkan akun nominal adalah akun yang terdapat pada laporan laba rugi, yaitu akun pendapatan dan akun beban.
1.      Akun Harta atau Aktiva
Harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta perusahaan ini dapat dibedakan atas likuditasnya, yaitu
a.       Harta Lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaian kurang dari 1 tahun. Harta lancar meliputi kas, surat-surat berharga (efek), wesel tagih, piutang, persediaan, perlengkapan, beban dibayar dimuka.
b.      Investasi Jangka Panjang, yaitu investasi (penyertaan) dalam bentuk sahan, obligasi, atau surat berharga lainnya.
c.       Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan mempunyai umur ekonomis atau masa manfaat lebih dari setahun. Harta tetap ini terdiri dari: tanah, gedung, mesin, kendaraan dan peralatan.
d.      Harta tidak berwujud yaitu harta yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi mempunyai nilai uang. Harta ini mempunyai hak istimewa atau hak hukum dalam jangka panjang. Yang termasuk dalam harta tak berwujud adalah hak paten, hak cipta, franchise, goodwill, dan harta lain-lain.
2.  Akun Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar, utang jangka panjang dan utang lain-lain.
3. Akun Modal
Modal adalah selisih antara harta dengan utang dan merupakn hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akun modal pada perusahaan perorangan disertai dengan nama para sekutu. Pada perusahaan berbentuk perseroan terbatas, akun modal disebut juga modal saham.
4. Akun Pendapatan
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh perusahaan dari kegiatannya menjalankan usaha. Pendapatan dapat dibedakan atas: pendaptan usaha dan pendapatan di luar usaha.
5. Akun Beban
     Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan.Beban dapat dibedakan atas beban usaha dan beban lain-lain.

D.    PERSAMAAN AKUNTANSI
Konsep kesatuan usaha menjadikan akuntansi menggunakan sistem berpasangan.Artinya, perusahaan selalu melaporkan posisi keuangan denagn menunjukkan aktiva sebagai saran atau sumber ekonomi yang dikuasai perusahaan.Sementara itu, pasiva ditunjukkan sebagai asal atau sumber pertama pendanaan aktiva tersebut.Hal ini menimbulkan hubungan fungsional antara aktiva dan pasiva.Untuk itu, kondisi aktiva sama dengan utang dan modal harus dapat dipertahankan. Hubungan fungsional ini dalam akuntansi disebut persamaan akuntansi. Jadi, Persamaan akuntansi adalah suatu keadaan , perhitungan dalam akuntansi yang menyatakan  ruas kiri (Harta atau Aktiva) harus sama dengan ruas kanan (Ekuitas).kesamaan ini dapat digambarkan dalam persamaan akuntansi berikut :
AKTIVA (HARTA) =  EKUITAS (UTANG + MODAL)
Aktiva adalah kekayaan atau harta yang dimiliki perusahaan, sedangkan ekuitas adalah hak atau kekayaan yang terdiri dari utang dan modal.
Biasanya, aktiva merupakan sumber-sumber ekonomi perusahaan  yang diharapkan akan bermanfaat dimasa mendatang. Aktiva yang dimiliki perusahaan disebut kekayaan atau harta. Hak atas kekayaan disebut sebagai ekuitas dan modal. Dilain pihak  modal juga menunjukkan siapa yang membelanjakan kekayaan ini. Hak kekayaan dibagi menjadi dua, yaitu :
a.       Hak kreditor (Utang)
b.      Hak pemilik (Modal)
Kedua hak tersebut harus dibedakan. Hal ini menimbulkan persamaan akuntansi baru sebagai berikut :
Harta = Hutang + Modal
Merupakan kebiasaan dalam akuntansi untuk meletakkan kedua hak tersebut secara terpisah. Bagian yang dimiliki oleh perusahaan  yaitu harta (Assets) diletakan disisi kiri dan tuntutan si pemilik yaitu hak atas modal ditempatka disisi kanan.Hak pemilik atas kekayaan, biasanya dapat diberi penekanan dengan membedakan kewajiban kesisi lain. Hal ini membentuk persamaan sebagai berikut :
Modal = Harta – Hutang
Dari persamaan di atas, berarti modal adalah selisih antara harta dengan hutang.Dalam  persamaan akuntansi, bentuk ini digunakan untuk mencatat transaksi dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.

E.     PERSAMAAN AKUNTANSI  DENGAN KONSEP KESATUAN USAHA
Perusahaan dianggap sebagai badan usaha yang berdiri sendiri dan terpisah dari para pemiliknya.Dengan demikian, perusahaan dianggap sebagai sebuah badan hukum.
Dalam akuntansi, fungsi pemilik sebagai manajer terpisah dengan fungsi pemilik sebagai pemilik.Akuntansi berkepentingan dengan perusahaan sebagai unit usaha yang terpisah, bukan berkepentingan dengan pemilik.Denngan demikian, pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi ialah  perusahaan. Alasannya, pemilik dianggap pihak luar perusahaan sebagaimana halnya kreditor dan pihak lainnnya. Pemilik dianggap sebagai pihak luar sehingga hubungan antara perusahaan dan pemilik  hanya sebagai hubungan usaha (Bisnis).
Dengan konsep ini, hubungan posisi keuangan awal di gambarkan dalam notasi persamaan akuntansi H = M. Setelah terjadi transaksi selama satu periode, posisi keuangan akhir periode akan menjadi H= U+M. Walaupun ada perubahan harta, utang, dan modal karena adanya transaksi, jumlah rupiah harta akan selalu sama dengan jumlah rupiah uatang dan modal.
Elemen perubahan modal selama periode terjadinya transaksi tidak akan berubah. Sebagai tandingannya timbul rekening pembantu modal, yaitu pendapatan (P) yang menambah komposisi modal dan beban (B) yang mengurangi modal dalam persamaan akuntansi. Jadi, pengembangan persamaan selama periode berjalan secara umum dinotasikan sebagai berikut :
Harta = Hutang + Modal – Biaya + Pendapatan
       Kejadian ini terbentuk karena kegiatan operasional perusahaan. Dapat  dilihat bahwa suatu transaksi menimbulkan suatu keadaan atau situasi yang akan diikuti oleh transaksi lainnya. Perubahan itu mempunyai siffat dualistis, artinya perubahan yang disebabkan oleh transaksi   keuangan selalu menyangkut paling tidak dua atau lebih komponen dala persamaan.
Pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi dapat mengakibatkan penambahan atau pengurangan jumlah dari beberapa variabel (harta, hutang, atau modal). Perubahan dalam variabel tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.       Transaksi yang mempengaruhi perubahan harta dengan harta.
b.      Transaksi yang mempengaruhi perubahan harta dengan hutang.
c.       Transaksi yang mempengaruhi perubahan harta dengan modal.
d.      Transaksi yang mempengaruhi perubahan hutang dengan hutang.
e.       Transaksi yang mempengaruhi perubahan hutang dengan modal.

Untuk memperjelas penjelasan tersebut perhatikan contoh transaksi berikut :
            Contoh  :
Transaksi 
Amira pada transaksi pertama menyetorkan uangnya sebesar Rp. 1.000.000,00 ke dalam perusahaan.
Analisis pengaruh transaksi :
Harta perusahaan bertambah sebesar Rp. 1.000.000,00, diimbangi dengan bertambahnya Modal sebesar Rp. 1.000.000,00.
Pencatatannya dalam persamaan akuntansi adalah :
Penambahan harta dicatat pada posisi sebelah kiri dari perkiraan harta, sedangkan pencatatan modal dicatat pada posisi sebelah kanan dari perkiraan Modal.
Harta                     =          Modal
Kas                        =          Modal Amira
1.000.000              =          1.000.000